Rabu, 25 November 2009

Mencari Tuhan dalam diri kita

Salam Kasih Tuhan dengan segala nama Beliau dan Perwujudanya

Disini saya menagajak semua umat ciptaan Beliau yang Maha Kuasa untak bersama membagi rasa atas anugerah yang telah diberikan pada kita semua untuk bisa berpikir lebih Universal arti tuhan dari segala sudut kaca pandang dan keyakinan kita masing-masing. Mengenal tuhan sama seperti mengenal diri kita sendiri, sebab selama ini mungkin kita akan selalu bertanya-tanya dimanakah tuhan itu bagaimana wujudNya dan apa keinginaNya. Pertanyaan itu yang selama ini mungkin sangat jarang manusia mempertanyakan pada dirinya sendiri, tanpa disadari kita sudah melakukan apa yang telah Beliau inginkan kepada umatNya dengan agama / kepercayan dan keyakinan yang telah beliau turunkan di dunia. Banyak mungkin dalam ajaran tuhan/agama yang menyebutkan siapa Tuhan dan Bagaimana Tuhan itu. Dari semua itu kembali pada umat itu sendiri dengan keyakinanya mendifisikan tentang Beliau sebab keyakinan adalah yang sangat hakiki dan tidak bisa kita paksakan keyakinan satu kepada yang lain atau kata lain kita harus saling menghargai / menghormati sesama pemeluk agama atau keyakinan. Nah kalau kita mencerna dari kata MAHA untuk beliau, menurut saya dengan pengertian dan daya pikir saya sebagai manusai yang tidak luput dari ketidak sempurnaan dan keterbatasaan yang diberikanNYa disini saya mendifiskan Beliau sebagai Wujud dari segala Wujud Bentuk dari segala Bentuk yang bisa kita lihat dan yang tidak bisa kita lihat didunia ini dan Keinginan dari segala Keinganan yang ada. Masih banyak kalau kita mau menjabarkan Beliau sebagai sang MAHA. Maha besar Beliau bisa menjadi sebesar-besarnya Maha Kecil Beliau bisa menjadi Maha sekecilnya jadi disini Beliau tidak bisa kita batasi KeMahaan Tuhan sebab Beliau tidak dibatasi RUANG dan WAKTU. Dimanapun, kapanpun, dalam keadaan apapun dunia dan seisinya Beliau selalu ADA. Kita sebagai Umat hendaknya selalu memujanya dan berdoa kepadanya tanpa harus ada batasan waktu dan ruang. Tapi seperti yang telah saya sampaikan diatas kembali pada diri kita sendiri dengan keyakinan kita masing-masing semuannya tidak bisa kita paksakan. Tapi kalau kita berpikir dengan kaca mata Universal kita akan bisa temukan kesyncronan dari satu keyakinan atau keperayaan kepada yang lainya. Kaca mata Universal yang di maksud adalah KASIH SAYANG. Sebelum kita mengasihi orang lain kita harus mengasihi diri kita sendiri menagapa..? sebab dengan mengasihi diri kita sendiri sama dengan kita mengasihi sang pencipta/Tuhan itu sendiri. Selimut diri manusai dan mahluk lainya yang sejati adalah KASIH itu sendiri. Kita bisa lihat dari reality hidup dimana bisa kita pelajari banyak hal sebagai contoh sejahat-jahatnya manusia / mahluk lainya pastinya memilki rasa kasihan karena dalam dirinya telah diberikan kasih olehNya. Bagaimana manusia dan mahkluk lainya dalam regenerasinya akan selalu menjaga melihara dan membesarkanya. Penyesalan kata-kata itu sering kita dengar dan mungkin sering kita ucapkan tapi kita tidak pernah menyadarinya bahwa dibalik kata penyesalaan ada kasih dalam diri kita. Karena kita menyesal kita menyadari bahwasanya segala tindakan yang telah kita lakukan salah jadi kita berusaha membenahinya maka dari pada itu kita manusia bersyukurlah karena kita terlahir dari KASIH dan hidup untuk KASIH. Semakin kita bisa mengenal diri kita semakin kita tahu siapa sang MAHA. Siapa kita untuk apa kita akan kemana kita untuk siapa kita darimana kita diapakan kita dan seterusnya....itulah Tuhan sang MAHA. Menemukan diri kita yang sejati adalah inti dari tujaun hidup. Sebab kita terlahir dari darah berbeda dan baju berbeda kita tidak bisa samakan diri kita seperti diri lainya. Dalam hidup sosial bermasyarakat nantinnya kita tidak akan bisa menyalahkan siapa-siapa, kita akan menyalahkan diri kita sendiri. Contoh kecil saya bisa berikan pada suatu saat teman anda dapat suatu masalah karena anda merasa berteman baik atau solidaritas anda tinggi anda terus ikut-ikutan bela teman anda walau anda tidak tahu masalahnya dia benar atau tidak dan akhirnya anda mendaptakan masalah nah disini yang sering kita bahkan orang lain yang tidak terlibat pastinya menyalahkan orang yang mengajaknya. Menurut saya yang patut kita salahkan adalah diri kita sendiri kenapa kita libatkan diri kita yang belum tentu kita tahu kebenarnya, manusia sebenarnya menyadari akan dirinya disaat di untungkan akan berpikir itu karena diri kita. Betul memang diri kita karena kita menyadari diri kita untuk itu. Banyak para ahli spiritual atau perkumpulan spiritual mengajarkan suatu ilmu spritual tetapi hampir tidak semuanya memberi pelajaran soal jati diri. Pada umumnya mereka memberikan pengetahuan olah kebatinan atau kanuragan bersifat kekuatan. Itu sah-sah saja kembali seperti saya jelaskan diatas kita terlahir dengan perbedaan dan keterbatasan pengetahuan. Menurut hemat saya se yogyanya kita bisa menjelaskan pada sesama kita untuk bisa menyadari diri kita untuk melangkah dalam kehidupan didunia dalam dasar KASIH. Pertanyaan kecil mungkin akan selalu ada dalam pikiran kita bagaimana mencari diri kita..? dimana...? kapan...? pertanyaan-pertanyaan tersebut mudah tapi sulit dijawab. Banyak metoda atau jalan untuk bisa menjawab itu yaitu dengan cara memasrahkan diri kita, mensyukuri diri kita, mengasihi diri kita, mendekatkandiri kita kepadaNYa. Harapan saya terakhir kepada pembaca semoga setidaknya ini jadi bahan pemikiran kita untuk bisa mengenal diri kita dan saya ucapakan beribu-ribu maaf kalau didalam penyampain makalah ini menyinggung perasaan anda dan saya berharap dengan adanya makalah ini menjadi tempat bertukar pikiran atau memberi saran buat saya pribadi dan untuk pencari spiritual semoga tempat ini menjadi wadah berkumpulnya Orang-orang spiritual yang Universal dari agama / kepercayaan / keyakinan kita masing-masing dapat memberikan masukan secara UNIVERSAL dengan tidak memakai kaca mata keyakinan masing-masing sehingga semua orang bisa menerima atau memahami lebih baik demi kehidupan manusia yang lebih baik pula.

Salam KASIH TUHAN YANG MAHA ESA

SATYA DHARMA SHANTI